Riau libatkan Asosiasi Dokter Hewan dan Pengusaha Obat Tangani PMK

- 25 Juni 2022, 17:13 WIB
Asosiasi doketr hewan
Asosiasi doketr hewan /Pemkot Surabaya

TENTANGBATU.COM - Tim Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Riau akan melibatkan Asosiasi Dokter Hewan dan pengusaha obat dalam menangani kasus PMK yang menyerang ternak sapi di daerah itu.

"Idealnya pihak-pihak tersebut dilibatkan agar penanganan PMK yang menjangkiti ternak bisa lebih maksimal," kata Ketua Tim Satgas Penanganan PMK Riau Edy Afrizal kepada media di Pekanbaru, Jumat.

Sebelumnya, Tim Satgas PMK tidak memasukkan Asosiasi Dokter Hewan dan pengusaha obat-obatan tersebut dam tim tersebut.

Dia mengatakan keberadaan Tim Satgas tersebut, akan terus dilakukan penyesuaian dan pihak-pihak terkait tetap akan dimasukkan dalam tim Satgas sesuai kebutuhan.

Ia menyebut berdasarkan data Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau, saat ini ada enam kabupaten yang sudah masuk zona merah atau sudah terpapar virus PMK pada sapi ternak.

Kepala Dinas PKH Riau Herman menjelaskan yang terbaru hewan ternak yang positifPMK ditemukan di Kabupaten Indragiri Hulu dan enam kabupaten/kota lainnya adalah Rokan Hulu, Siak, Indragiri Hilir, Bengkalis, Kampar, dan Indragiri Hulu.

Ia mengatakan ternak yang terjangkit sebanyak 53 ekor di Indragiri Hulu (Inhu), 26 ekor di Siak, 24 ekor di Indragiri Hilir, 100 ekor di Bengkalis, 16 ekor di Kampar, dan 6 ekor di Inhu.

"Dengan demikian, kasuskeseluruhan sebanyak 225 ekor yang terpapar PMK," katanya.

Dia mengemukakan sebelumnya ada laporan terkait sapi di Inhu yang diduga terpapar penyakit PMK. Kemudian petugas dinas terkait melakukan pengambilan sampel dan mengirimkan hasilnya ke laboratorium Balai Veteriner Bukittinggi. Hasil uji menunjukkan sapi tersebut positif PMK.

Halaman:

Editor: Kidfirul Nadzir

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini