WHO Nilai Risiko Hepatitis Misterius Secara Global Harus Terus Diawasi

- 14 Juli 2022, 14:00 WIB
WHO nilai risiko hepatitis misterius secara global harus terus diawasi
WHO nilai risiko hepatitis misterius secara global harus terus diawasi /https://bethsaidahospitals.com

Sedangkan penularan dari manusia ke manusia belum bisa dipastikan. Sehingga WHO bersama para peneliti dunia masih mencari faktor-faktor lain penyebab awal mula penularan terjadi.

“Oleh karena itu pencegahan pada anak-anak khususnya, kita tetap dorong menggunakan masker dan mencuci tangan,” kata dia.

Kemudian infeksi dari manusia ke manusia tidak bisa kemudian dikatakan secara langsung bahwa ini memang murni manusia ke manusia tapi masih cari faktor faktor lainnya

“Menjadi perhatian untuk kita mengapa WHO sampai sekarang masih mengkategorikan sebagai penyakit yang diperhatikan atau tetap menjadi kewaspadaan,” kata dia.

Berdasarkan data Kemenkes per 23 Juni 2022 sampai dengan pukul 16.00 WIB, Indonesia sendiri sudah melaporkan sebanyak 70 dugaan kasus hepatitis akut misterius dari 21 provinsi yang tersebar di Indonesia.

Sebanyak 16 kasus dinyatakan probable, 14 pending dan 40 discarded. Di mana profil dari 16 kasus probable didominasi oleh anak laki-laki dan paling banyak ditemukan pada usia rentang 0-5 tahun.

Sedangkan status pasien adalah tujuh dinyatakan sembuh dan dipulangkan, satu masih dirawat dan dua melakukan rawat jalan. Sementara enam lainnya dinyatakan meninggal karena merupakan kasus awal yang telat terdeteksi atau telat mendapatkan penanganan.

Nadia menambahkan hingga hari ini, belum ditemukan pasien hepatitis akut misterius yang butuh melakukan transplantasi hati. Dengan demikian, dirinya mengajak semua pihak untuk terus waspada dan lebih ketat menjaga anak-anaknya, terutama anak di bawah usia lima tahun.

Baca Juga: Sutradara Usahakan Film Gatotkaca bisa Masuk Kategori Semua Umur

“Kasus di atas usia 11 tahun lebih rendah. Jadi memang yang harus kita jaga adalah anak-anak pada sekolah PAUD. Justru yang SD itu kasusnya cukup besar, tetapi tidak sebesar pada usia di bawah lima tahun, kalau di atas 11 tahun lebih kecil relatif kemungkinannya,” kata Nadia.***

Halaman:

Editor: Arvin Argananta G


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

x