Konservasionis Satwa Apresiasi 'Nagari Ramah Harimau' di Sumbar

- 1 Juli 2022, 00:10 WIB
Konservasionis Satwa Apresiasi "Nagari Ramah Harimau" di Sumbar
Konservasionis Satwa Apresiasi "Nagari Ramah Harimau" di Sumbar /pikiran-rakyat.com/

 

TENTANGBATU.COM - Konservasionis satwa liar Indonesia Tony Sumampau mengapresiasi program "nagari ramah harimau" yang digagas bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat bersama pemerintah daerah setempat.

"Saya sangat mengapresiasi warga Minang dalam melestarikan harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dengan konsep 'nagari ramah harimau' itu untuk menjaga kelestarian satwa langka yang terancam punah," katanya kepada ANTARA di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.

Tony Sumampau yang juga Koordinator Umum Forum Konservasi Satwa Liar Indonesia (FOKSI) itu mengakui bahwa harimau sumatera di sumatera sudah kritis.

Masalah yang mendasar dari kondisi tersebut, kata dia,adalah hutan -- sebagai habitat harimau sumatera -- banyak yang dirambah, dan lahan hutan dikonversi menjadi perkebunan, apakah perkebunan kopi, karet dan juga sawit.

Pada dasarnya, katanya, rumput di tanaman perkebunan banyak yang dimusnahkan memakai pestisida sehingga tanaman bertumbuh subur.

Namun, dengan tidak adanya rumput di sekitar perkebunan, maka satwa-satwa pemakan rumput atau daun-daunan hutan terancam harus keluar kawasan perkebunan.

"Sehingga harimau pun juga mencari mangsanya mendekat ke permukiman warga karena mengejar babi hutan maupun rusa, kijang dan lainnya," kata Sekjen Persatuan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) itu.

Apalagi, kata dia, perburuan babi hutan, rusa dan satwa-satwa lain di hutan alam di wilayah Sumatera juga sangat marak sehingga mempersulit bagi satwa seperti harimau mendapatkan mangsa.

Halaman:

Editor: Nando Rifky


Artikel Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x