Pentingnya Kemampuan Cakap Digital untuk Hindari Kerugian Transaksi Daring

- 5 Juli 2022, 12:00 WIB
Pentingnya cakap digital
Pentingnya cakap digital /https://senikomunikasi.com

TENTANGBATU.COM - Dosen Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin sekaligus Ketua Titik Fokus Karya dan Jawara Internet Sehat 2022 Muhammad Ridha menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk lebih cakap digital guna menghindari hal-hal yang merugikan saat transaksi daring.

Baca Juga: Apple dan Google didesak untuk Singkirkan Tik Tok dari Pusat Aplikasi

"Dengan mengenal ekosistem transaksi daring, maka kita akan terhindar dari kegiatan yang merugikan,” ujar Ridha dalam rilis pers yang diterima di Jakarta, Jumat.

Hal tersebut disampaikannya dalam webinar Indonesia Makin Cakap Digital di Samarinda, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Ridha mengatakan bahwa saat ini pengguna internet di Indonesia kian meningkat. Namun, tidak semua pengguna telah memiliki kecakapan digital yang memadai, termasuk ketika melakukan transaksi secara daring.

Untuk itu, dirinya mendorong masyarakat untuk lebih cakap dalam menggunakan mesin pencari, aplikasi percakapan dan media sosial, aplikasi dompet digital, lokasi pasar atau marketplace, serta bisa bertransaksi secara digital.

Sementara itu, Individual Consultant at International NGOs Fithrianti menyebut bahwa perkembangan internet telah memberikan berbagai kemudahan, khususnya untuk berbelanja secara digital.

Baca Juga: Kupas Tuntas Kelebihan dan Kekurangan Aplikasi MyPertamina

Namun, kemudahan tersebut berdampak terhadap pola hidup masyarakat yang cenderung berubah, bahkan mendorong perilaku yang konsumtif.

Menurut dia, hal tersebut dipengaruhi oleh gaya hidup, tren, tawaran atau diskon yang menarik, serta adu gengsi antar individu.

Padahal, kata dia, internet merupakan peluang bagi warganet untuk bisa menjadikan diri sebagai pelaku pasar dan bukan sekadar penikmat pasar, misalnya membuka bisnis kuliner rumahan, kursus online, ataupun menjual jasa digital.

"Di samping itu, perilaku konsumtif membuat kita menjadi pribadi yang mubazir, karena tidak bisa membedakan keinginan dan kebutuhan dalam membeli produk,” ujar dia.

Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kalimantan Selatan Enny Tridha Rahmina mengingatkan bahwa tingginya aktivitas digital membuka potensi timbulnya kejahatan, seperti pencurian akun atau penipuan secara daring.

Untuk menghindari potensi tersebut, warganet memerlukan pemahaman keamanan digital agar dapat melindungi data maupun identitas pribadi yang bersifat rahasia.

“Beberapa kiat yang dapat dilakukan untuk aman dalam penggunaan gawai dan media digital antara lain, mengaktifkan two factor authentication (2FA), tidak berbagi data pribadi kepada siapapun, selalu waspada, serta tidak merespon panggilan atau pesan yang meminta data pribadi,” ucap Enny.

Dengan hadirnya program Gerakan Nasional Literasi Digital oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika diharapkan dapat mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif.

Baca Juga: Grab dan OVO Hadirkan Layanan Publik dan Pajak Drive Thru Perdana

Kegiatan ini khususnya ditujukan bagi para komunitas di wilayah Kalimantan dan sekitarnya yang tidak hanya bertujuan untuk menciptakan komunitas cerdas, tetapi juga membantu mempersiapkan sumber daya manusia yang lebih unggul dalam memanfaatkan internet secara positif, kritis, dan kreatif di era industri 4.0.***

Editor: Arvin Argananta G

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah